Bulog Fokus Tuntaskan Tunggakan Rastra

PALU-Bulog Sulawesi Tengah dalam beberapa pekan ini lebih fokus menuntaskan tunggakan pembayaran beras untuk keluarga sejahtera (rastra) di sejumlah kabupaten dan kota.

“Kalau soal penyaluran beras rastra, itu sudah tuntas sejak pekan lalu, tinggal menagih tunggakan yang belum dibayar sampai saat ini,” kata Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Sulteng, Abdul Gani, Senin (21/12/2015).

Semua jatah rastra baik reguler maupun rastra ke-13 dan 14, sudah tersalurkan kepada rumah tangga sasaran (RTS) di 13 kabupaten dan kota di Provinsi Sulteng.

Ia mengatakan selama dua pekan ini, pihaknya gencar melakukan penagihan piutang di pemkab dan pemkot.

“Kita upayakan agar semua tagihan rastra atau raskin yang masih tertahan di kabupaten dan kota di Sulteng sudah tuntas sebelum akhir 2015 ini,” kata dia.

Gani enggan merinci jumlah piutang rastra itu kecuali mengatakan nilainya masih cukup besar.

Penyaluran beras subsidi di Sulteng cukup lancar meski masih ada desa yang belum dapat dijangkau dengan kendaraan mobil. Namun demikian, semua desa penerima beras subsidi dapat dijangkau rastra.
“Ya kalau tidak bisa dengan mobil, kami pakai sepeda motor ojek agar beras bisa sampai ke desa itu,” katanya.

Dia menambahkan semua desa yang masih terisolir karena prasarana jalan belum memadai, tetap terjangkau pelayanan rastra.

“Beras subsidi dari pemerintah untuk RTS, tetap diterima warga miskin yang tersebar di seluruh wilayah Sulteng,” katanya.

Pagu rastra reguler 2015 mencapai 36.000 ton dan ditambah pagu rastra ke-13 dan 14 sebanyak 6.000 ton.

CAPAI 100 PERSEN
Pagu rastra tersebut sudah disalurkan 100 persen kepada RTS di 13 kabupaten dan kota di Sulteng.

“Jatah rastra di Sulteng sudah rampung disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima beras subsidi itu,” kata Gani.

Ia mengatakan baik jatah rastra reguler maupun rastra ke-13 dan 14, seluruhnya sudah tersalurkan kepada masyarakat.

“Kami sekarang ini konsentrasi untuk penagihan di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Tengah,” katanya.

Pagu rastra Januari-Desember 2015 yang ditetapkan pemerintah pusat untuk rumah tangga sasaran RTS) di 13 kabupaten dan kota di Sulteng sekitar 36.000 ton.

Ditambah dengan rastra ke-13 dan 14 sebanyak sekitar 6.000 ton.
Seluruh beras yang disalurkan kepada RTS di Sulteng adalah hasil pengadaan lokal.

“Beras yang sudah disalurkan kepada RTS di Sulteng merupakan beras hasil pengadaan lokal,” katanya.

Menurut dia, penyaluran rastra di Sulteng berjalan dengan baik, meski masih ada beberapa desa di provinsi itu yang sampai sekarang ini belum bisa dijangkau kendaraan mobil.

Seperti di Kecamatan Lindu, Pipikoro, sebagian desa di Kecamatan Kulawi Selatan, dan Manggalapi di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi.

Juga ada beberapa desa lain di Kabupaten Poso dan Donggala yang belum bisa dijangkau kendaraan mobil. Rastra di daerah-daerah yang belum memiliki prasarana jalan memadai terpaksa diangkut dengan menggunakan sepeda motor ojek.

Agustina, seorang penerima rastra di Palu mengatakan semua jatah beras yang diperuntukan bagi RTS sudah diterima.
“Jatah beras reguler maupun rastra ke-13 dan 14, semuanya sudah diterima dua pekan lalu,” katanya. ANT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

%d bloggers like this: