Foster Dorong Lembaga Keuangan Dukung Pembiayaan Hijau

PALU,   Forum Stakeholder Rotan mendorong lembaga keuangan untuk mendukung pembiayaan keuangan hijau dalam pengembangan usaha kehutanan.

Menurut Zarlif, salah seorang anggota Foster bahwa dalam memilih bisnis yang akan didanai,pada umumnya bank teknis memilih untuk tetap berada dalam wilayah dimana mereka merasa nyaman, seperti bisnis beresiko rendah,tingkat pengembalian cepat dan adanya jaminan.

Sekaitan dengan itu,Foster mendorong pula skema pembiayaan keuangan hijau seperti halnya skim kredit untuk komoditas pertanian dan ketahanan pangan yang telah diterapkan oleh bank teknis yang ketentuan pengembaliannya disesuaikan dengan masa panen masing-masing komoditas.

“Diharapkan skim kredit seperti ini juga berlaku bagi usaha-usaha kehutanan termasuk rotan”pintanya usai mengikuti workshop skema pembiayaan green financing, Kamis(29/09/2016) di restoran kampung nelayan.

Zarlif mengatakan upaya melahirkan skim pembiayaan bahan baku rotan sejatinya sudah didorong oleh pemerintah dengan terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 37 Tahun 2011 tentang resi gudang.

“Resi gudang ini merupakan salah satu instrumen bagi petani dan pengepul rotan untuk memperoleh dana pinjaman dari bank dan lembaga pembiayaan non bank sehingga perputaran usaha yang memiliki siklus usaha relatif cepat ini dapat berjalan lancar,”harapnya.

Namun demikian, instrumen tersebut belum mendorong kedua belah pihak seperti petani,pengepul dan bank menumbuhkan skim khusus kredit untuk usaha bahan baku rotan.

Padahal dengan permintaan industri rotan yang cukup besar menunjukkan bahwa bahan baku rotan merupakan komoditas usaha yang menjanjikan.

“Di cerebon saja membutuhkan bahan baku rotan sebesar 6.000 ton perbulan belum lagi sentra industri rotan lainnya seperti Solo,Surabaya dan Yogyakarta”sebutnya.(bal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

%d bloggers like this: