Proyek Rumah Susun Morowali Disorot

MOROWALI-Proyek pembangunan Rumah Susun (Rusun) yang dimenangkan oleh PT Waskita Karya (persero) di Desa Labota, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali mendapat sorotan tajam dari warga.

Proyek yang diduga menelan dana ratusan miliar dari dana APBN dengan nama Pekerjaan Konstruksi Paket X Pembangunan Rumah Susun Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara (rusun 15-10) itu tidak disertai papan nama yang menyebutkan nilai anggarannya.

Menurut Ridwan, warga Desa Labota, proses pembangunannya tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pasalnya pihak kontraktor yang memenangkan tender tidak mencantumkan nilai mata anggarannya pada papan proyek yang ditempatkan di lokasi bangunan.

Dia menyayangkan pihak perusahaan yang memenangkan tender proyek rusun dengan tidak mencantumkan nilai anggarannya pada papan proyek.

Seharusnya kata dia, pihak panitia pelaksana proyek mencantumkan nilai mata anggaran agar warga bisa mengetahuinya.
Anehnya kata dia, di papan proyek itu yang tercantum hanya nomor kontraknya, tanggal kontrak, waktu pelaksanaanya, pemberi kerja, kontraktor pelaksana pekerjaan, serta konsultan pengawas, padahal proyek bangunannya miliaran dan yang tidak tercantun pada papan proyek nilai anggarannya.

“Saya lihat proyek yang bangunannya lebih kecil dari bangunan rusun justru ada dicantumkan (nilai anggaran) di papan proyek,” tegas Ridwan.

Proyek itu bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Satuan Kerja Peyediaan Perumahan.

Sementara itu, Kepala Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kabupaten Morowali, I Wayan Sugita mengatakan, proyek rumah susun itu dibangun berlantai lima dan berkapasitas 200 kamar.

Rencananya rumah susun itu digunakan oleh karyawan PT SMI Bintang Delapan Grup.
Pemerintah akan bekerja sama dengan pihak manajemen PT SMI untuk penggunaanya dan itu bertujuan untuk memacu Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Morowali.

Secara terpisah, pihak perusahaan yang ditemui di lokasi, Hisbiyanto selaku Pengawas Lapangan, belum lama ini terkait sorotan masyarakat tersebut, tidak bisa memberikan keterangan karena pimpinan proyek tidak berada di tempat.

“Saya hanya mengawasi proyek saja dan silakan tanyakan kepada pimpinan proyek, beliau lebih berkepentingan untuk menjawab. Beliau juga lagi sedang keluar kota ke Kendari,” katanya.sultengpos

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

%d bloggers like this: