Palu- LSM Relawan Untuk Orang dan Alam (ROA) Sulteng menilai Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Palu, gagal mewujudkan kebersihan daerah tersebut.
“Kami menilai dinas kebersihan gagal dalam mewujudkan kebersihan kota,” Kata Kepala Devisi Riset dan kampanye LSM ROA Sulteng, Givent Lasimpo, di Palu, Kamis.
Givent menguraikan, berdasarkan data penelitian sampah yang dilakukan oleh akademsi UNTAD Palu, Dr. Sance Lipu, terdapat sebanyak 400 m3 atau setara dengan 100 ton, sampah tidak terangkut dari 1000 m3 atau 250 ton produksi sampah per hari.
Dirinya menyebut, berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, DKP Palu memiliki Jumlah Dump truck = 18 unit, Jumlah Arm-Roll = 10 Unit, setiap unitnya berkapasitas mengangkut 5 m3, dengan demikian total kendaraan angkutan sampah yang dimiliki DKP sebanyak 28 unit.
Dia mengatakan, jumlah alat pengangkut sampah termasuk kendaraan operasional yang dimiliki oleh DKP Palu telah memadai.
Karena itu, sampah yang ada sedianya harus terangkut semua ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA), yang terletak di Kelurahan Kawatuna.
“Ada yang salah dari managemen yang diterapkan oleh DKP Palu, dalam pengangkutan sampah,” ujarnya.
Pihaknya mendesak kepada DKP Palu, untuk bersungguh sungguh dalam mewujudkan kebersihan kota, yang dalam perkembangannya daerah tersebut dicanangkan oleh Pemkot Palu sebagai kota untuk semua.
Sebelumnya, Kepala DKP Kota Palu, Yusrini Sushanty Ariani mengaku bahwa sampah yang ada di Kota palu tidak dapat terangkut semua.
“Memang sampah belum terangkut ke TPA secara maksimal,” ujar Yusrini.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga sampah tidak maksimal terangkut, diantaranya yakni keterbatasan anggaran, minimnya disiplin buruh angkut sampah, serta minimnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan.
Sekalipun demikian, Yusrini mengklaim bahwa sampah yang terangkut setiap hari mencapai 90 persen atau sekitar 200 ton dari total sampah yang diproduksi per hari. ant