Komnas HAM Desak Audit Dana Keamanan

palu-Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM menilai perlu dilakukan audit terhadap dana dana keamanan di Poso yang terus dialirkan untuk penanganan masalah gangguan keamanan yang faktanya tidak pernah tuntas.
“Ada pihak pihak pihak yang sengaja menjaga bara terus menyala di Poso. Untuk itu Komnas HAM desak Pemerintah Pusat segera mengusut dana-dana keamanan di Poso agar terbuka mengalir kemana dana dana itu?” tegas Siane Indriani dari Jakarta kepada Poso Raya (1/12).

“Agar kita tahu siapa sebenarnya yang bermain di Poso” tambahnya.
Siane Indriani menyesalkan terjadinya peristiwa kekerasan bersenjata yang menewaskan seorang anggota TNI dari Yonif 712 Wiratama Manado Sulawesi Utara, saat sedang berpatroli di Kilometer 7 dusun Gayatri, Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara pada Minggu 29 November 2015. Ia berharap TNI yang bertugas di Poso tidak terpancing dan tetap melakukan pola penanganan melalui pendekatan persuasif tanpa kekerasan. “Saya mengharapkan TNI tidak mengubah pendekatan persuasif seperti yang selama ini dilakukan, dan tentu saja harus diusut dan diinvestigasi siapa yang melakukan penembakan itu”

Komisioner Komnas HAM yang selalu memantau perkembangan di Poso dengan langsung dan bertemu masyarakat di berbagai wilayah di Kabupaten Poso itu, mengatakan, masyarakat di Poso sudah lelah dan jenuh dengan berbagai peristiwa gangguan keamanan yang tidak juga tuntas ditangani “Mau operasi sampai jilid berapa Poso? Sudah lebih dari 15 tahun, sudah ratusan jilid operasi keamanan tapi poso tetap bergolak, yang kemudian dijadikan justifikasi agar dana makin mengalir deras ke Poso. Jangan lagi ada korban nyawa masyarat yang tidak bersalah, termasuk aparat aparat yang dibawah”

Selain mendesak dilakukannya audit dana dana keamanan, Siane Indriani juga menilai hal serupa perlu dilakukan terhadap kasus kasus yang mengindikasikan korupsi dana keamanan, seperti dana recovery, dana bansos serta dana dana lain yang mengatasnamakan deradikalisasi dan terorisme.

Belum Tentu Kelompok Santoso
Siane Indriani berpendapat perlu diwaspadai kemungkinan kasus kekerasan yang dilakukan ‘pelaku dan preman’ yang bisa saja mengatasnamakan kelompok Santoso “Jangan tutup kemungkinan seolah-olah tidak ada pelaku kekerasan selain kelompok Santoso” kata Siane Indriani.

“Padahal sejarah Poso, banyak diwarnai konflik yang didesain oleh oknum oknum tertentu, baik atas tujuan politik maupun dana yang menggunakan isu agama”kata Siane.sultengpos

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

%d bloggers like this: