Dishut Sulteng : Kebakaran Hutan Karena Kelalaian Masyarakat

Palu – Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Sulawesi Tengah H Nahardi mengatakan kebakaran hutan di sejumlah daerah di provinsi itu lebih banyak karena faktor kelalaian masyarakat.

“Menyiapkan lahan kebun dengan cara yang murah dan mudah yaitu tebang bakar,” kata Nahardi di Palu, Rabu.

Selain itu juga membuang puntung rokok secara sembarangan dan terjadi kebakaran lahan kebun dan merambat ke dalam kawasan hutan sekitarnya.

Seperti kasus kebakaran yang terjadi di Kabupaten Tolitoli, daerah penghasil komoditas perkebunan cengkih. Akibat ada warga yang membakar rumput di kebun akhirnya tidak bisa dikendalikan karena musim panas, api terus meluas melalap pohon cengkih dan juga areal hutan di sekitarnya.

Sesuai laporan yang ada, sekitar 300 hektare kebun cengkih dan kakao di Kabupaten Tolitoli hangus terbakar hanya karena kelalaian masyarakat.

Begitu pula yang terjadi di perbatasan Taman Nasional Lore Lindu. “Hanya gara-gara ada warga membakar padang ilalang dan rumput di kebun akhirnya merabat ke kawasan lindung tersebut,”kata Nahardi.

Sama halnya di Kabupaten Tojo Una-Una. Kebakaran hutan di daerah tingkat II di Provinsi Sulteng itu gara-gara ada masyarakat yang menyiapkan lahan untuk ditanami jagung dan komoditi lainnya akhirnya api tidak dapat dikendalikan dan meluas ke dalam hutan sekitarnya.

Khusus kebakaran kebun dan hutan yang terjadi di Wilayah Pantai Barat Kabupaten Donggala karena ada pengguna transportasi yang melintas dijalan lalu dengan tidak sengaja membuang puntung rokok.

Akibatnya, lahan kebun dan areal hutan di sekitarnya terbakar dan menimbulkan kerugian cukup besar yang hingga kini belum bisa dihitung nilainya.

“Tahun 2015 ini tingkat kebakaran hutan di Sulteng terbilang besar, namun masih kecil jika dibandingkan kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera dan kalimantan,”kata dia.

Meski tingkat kebakaran hutan tidak separah yang ada di dua provinsi itu, tetapi telah menimbulkan dampak kerugian yang cukup besar sehingga perlu mendapat perhatian serius pemerintah dan juga masyarakat di Sulteng agar ke depan lebih meningkatkan kewaspadaan lagi.

Hingga kini pihak Dishut Sulteng, kata Nahardi masih sementara melakukan inventarisasi luas areal hutan yang terbakar untuk langkah pemulihan ke depan.ANT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

%d bloggers like this: