PALU-Sebanyak 120 nelayan yang berada di wilayah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Labean Kabupaten Donggala,terhitung Sabtu (14/11/2015) menjadi peserta Badan Penyelenggara jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan,masuknya ratusan nelayan ini secara kesadaran dengan antusias mendaftarkan dirinya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan usai mengikuti sosialisasi bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Donggala belum lama ini.
Kepala Bidang Pemasaranan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palu, Adisafah Curmacosasi mengatakan kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan di Sulteng untuk menyasar kepesertaan Peserta Bukan penerima Upah atau sektor informal.
“Donggala merupakan kota pertama yang kami selenggarakan sosialisasi untuk kepesertaan bukan penerima upah, karena mayoritas sektor informal di Donggala mayoritas nelayan, maka kami menyasar nelayan bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat, karena kami paham nelayan memeliki resiko kerja yang tinggi,” Ujarnya kepada Sulteng Post, Senin (16/11/2015).
Dengan bergabungnya para nelayan itu, maka jika nantinya mereka mengalami kecelakaan di laut baik meninggal dunia maupun mengalami cacat permanen maka mereka atau keluarga mereka mendapat santuan kematian dan kecelakaan kerja dari BPJS Ketenagakerjaan
Untuk sektor informal, BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan tiga program yakni Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua.
Adisafah juga mengatakan, bila tenaga kerja mengalami resiko kecelakaan kerja misalnya, maka tenaga kerja tidak perlu khawatir mengeluarkan biaya lagi karena telah tersedia Trauma Centre di hampir semua rumah sakit pemerintah di Sulteng.
“Dengan iuran hanya Rp22.800 saja, untuk kecelakaan kerja, manfaat yang kami beri selain pengobatan sampai sembuh, manfaat lain kepada peserta yakni bisa memperoleh santunan kecelakaan mencapai Rp89,6 Juta, sementara bila terjadi resiko kematian ahli waris bisa memperoleh manfaat santunan sebesar Rp24 juta,” ujarnya.
Adisafah menambahkan, bahwa akan mengadakan kegiatan serupa di daerah lain di Sulteng seperti di Kabupaten Parigi Moutong, Buol dan Luwuk banggai. Pasalnya dengan bergabungnya para nelayan tersebut untuk memberikan rasa aman dan tenang bagi nelayan saat melaut. Dikatakan, bahaya dan risiko saat bekerja terus mengintai, apalagi profesi nelayan yang memiliki resiko yang besar saat bekerja.
Ditempat yang sama, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Donggala, Ali Asegaf sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi dan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi nelayan tersebut. Disaat yang sama dia mengemukakan, TPI Labean merupakan kawasan khusus pengembangan usaha kemaritiman di Donggala, dan dengan adanya kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan ini, maka turut andil dalam mendukung kesejahteraan nelayan di Labean maupun di sekitar TPI Labean.
Ali mengatakan, banyak nelayan yang mengalami kecelakaan kerja saat melaut, sampai hilang saat melaut, namun tidak ada yang dapat membantu mereka dan keluarganya melewati masa krisis, dan dengan kepesertaan ini diharapakn dapat mensuport keberlangsungan hidup nelayan.
“TPI Labean merupakan kawasan yang sesuai, karena disana banyak warganya menjadkan profesi nelayan sebagai mata pencaharian utama, saya berharap kegiatan semacam ini dapat dilanjutkan, dan kalau boleh pihak BPJS ketenagakerjaan dapat memprogramkan secara rutin sosialisasi di TPI lain di Donggala,” harap Ali.
Ditambahkan Muhlis Dachlan, Penata Madya Pemasaran, Keuangan dan TI yang juga selaku Pejabat Pengganti Sementara Kepala Cabang Perintis BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Donggala mengatakan, iuran pertama untuk kepesertaan nelayan TPI Labean tersebut telah diterima, dan akan segera ditindaklanjuti hingga peneribatan kartu peserta. “Kami siap mewadahi nelayan lain yang ada di Donggala untuk mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, “terangnya. SULTENGPOS