Buol – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buol, Abdul Muis, menegaskan pihaknya telah melakukan antisipasi sejak dini penanggulangan bencana, menyusul masuknya musim pancaroba, Kamis (12/11/2015).
“Persiapannya kita sudah rapat tim apabila terjadi bencana yang akan mengganggu aktifitas masyarakat kita akan berusaha sedini mungkin akan mencegah hal itu,” ujar Abdul Muis, kepada Metrosulawesi di kantornya.
Menurutnya, langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian BPBD sekaligus menekan anggaran dan lebih efektif dibanding penanganan masalah bencana di lakukan ketika sudah terjadi bencana.
Lanjut Abdul Muis, adapun skenario deteksi dini terhadap bencana pihaknya telah melakukan berbagai upaya di wilayah-wilayah yang menjadi langganan bencana. Baik bencana banjir, tanah longsor maupun abrasi.
“Antisipasi diantaranya kita melakukan pengerukan saluran air dan membenahi tanggul penahan ombak dengan menambah timbunan batu seperti di kecamatan Bokat, begitu juga di kecamatan Bukal kita sudah naikan dinding talut termasuk melakukan pelurusan sungai,” jelas Abdul Muis.
Kendati demikian, diakui Abdul Muis masih ada beberapa wilayah yang selama menjadi langganan banjir yang rawan bila terjadi bencana dan belum tersentuh diantaranya Desa Guamonial, Desa Pomayagon dan Desa Soraya, Kecamatan Momunu. Antisipasinya lanjut Abdul Muis, dengan memfokuskan tim dilapangan melakukan pemantauan.
Senada dengan Abdul Muis, Kepala Dinas Sosial Nuraini MP Ali, ditemui secara terpisah kepada Metrosulawesi, mengatakan pemerintah setempat pada prinsipnya dalam menghadapi dampak musim pancarobah telah menjadi agenda rutin yang perlu diseriusi dengan melakukan berbagai langkah-langkah antisipasi.
“Sebenarnya kalau penanggulangannya lebih tepat di BPBD, kalau Dinas Sosial lebih pada pasca bencana. Sehingga kita melihat nanti apa yang menjadi kebutuhan warga yang terkenah bencana. Kalau BPBD kan lebih kepada fisik sifatnya,” pungkas Nuraini.MS