Sebagian Besar Ekspor Sulteng Melalui Pelabuhan Luwuk

Palu – Selama September 2015, total ekspor Sulawesi Tengah senilai US$ 39,84 juta, turun US$ 2,65 juta atau 6,24 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah, kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari bahan bakar mineral senilai US$ 21,39 juta atau 53,69 persen dari total nilai ekspor.

Dari seluruh jumlah ekspor, pelabuhan Luwuk berperan senilai US$ 21,39 juta atau 53,69 persen dari total nilai keseluruhan.

Sementara untuk tujuan Ekspor, Jepang merupakan negara tujuan utama ekspor Sulawesi Tengah dengan jumlah ekspor mencapai senilai US$ 21,44 juta atau 53,82 persen dari total nilai ekspor.

Selama Januari hingga September 2015, secara nasional total nilai ekspor tercatat US$ 211,00 juta, melalui Sulawesi Tengah sebesar US$ 204,79 juta dan provinsi lain sebesar US$ 6,21 juta.

Sementara untuk total nilai impor tercatat US$ 97,61 juta selama September 2015 dan US$ 402,55 juta selama Januari-September 2015.

“Tapi impor kita itu masih berupa barang modal, seperti untuk pembangunan smelter tahap dua di Bahodopi,” ungkap Kepala BPS Sulawesi tengah, Yohanes D Priyono, Senin (2/11/2015).

Kata dia untuk bahan konsumsi kita masih surplus, sehingga tidak perlu melakukan impor dari luar selama September.

Total impor Sulawesi Tengah selama September 2015 yang senilai US$ 97,61 juta, meningkat US$ 44,55 juta atau 83,96 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Selama Januari-September 2015, terjadi peningkatan US$ 312,24 juta atau sebesar 345,74 persen menjadi US$ 402,55 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dilihat dari neraca perdagangan dengan seluruh negara mitra dagang Sulawesi Tengah mengalami defisit senilai US$ 57,77 juta selama September 2015 dan US$ 191,55 juta selama Januari-September 2015.(ms)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

%d bloggers like this: