Warga Palu Antre Beli Air Bersih

Palu – Pelayanan publik di Kota Palu kembali dikeluhkan warga. Kali ini, soal air bersih yang disediakan oleh Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM). Air yang dialihkan ke rumah-rumah warga tidak lancar dalam tiga bulan ini.

Warga pun beralih ke pemesanan air melalui mobil tangki baik yang dilayani pemerintah maupun perusahaan swasta.

“Sudah tiga bulan terakhir, jadwal aliran air PDAM tidak lancar, terpaksa kami membeli dari mobil-mobil tangki air,” kata Supardi, salah seorang pelanggan PDAM di Kota Palu.

Selama musim kemarau ini, aliran air yang masuk ke perumahan penduduk hanya sekali sampai dua kali dalam seminggu. Sementara jika berpatokan pada jadwal normal, semestinya aliran air masuk dua kali dalam seminggu.

“Jadi untuk memenuhi kebutuhan itu, kami harus memesan tangki air dengan harga Rp150 ribu per tangki (4.000 liter),” ungkapnya.

Namun ia menyayangkan bahwa dalam pemesanan tangki air, tidak selamanya dilayani dengan cepat. Petugas pengantar air biasanya beralasan bahwa permintaan air sangat banyak sehingga harus antre.

“Jadi kami harus bersabar lagi untuk mendapatkan air,” ujarnya.

Hal yang sama disampaikan Devi, ibu rumah tangga di Kelurahan Tondo yang mengeluhkan pelayanan air PDAM yang saat ini sudah tidak sesuai jadwal.

Sementara, kata dia, kebutuhan akan air sangat banyak bagi rumah tangga, apalagi yang telah berkeluarga. “Saat ini susah sekali dapat air, mau pesan tangki air nanti 1×24 jam baru dapat jatah air,” terangnya.

Dikutip Antaranews di tempat pengisian air Kelurahan Poboya, tampak sangat banyak antrean yang menunggu giliran untuk mengisi air. Padahal, sumber air PDAM berasal dari daerah mereka.

Salah seorang supir PDAM Kota Palu yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa biaya satu tangki air dengan isi 5.000 liter sebesar Rp135 ribu bagi pelanggan PDAM sementara yang bukan pelanggan akan diberikan harga normal sebesar Rp150 ribu.

“Kami hanya mampu melayani maksimal delapan tangki setiap hari, itu pun sudah sampai jam 10 malam,” katanya. (zal/ant)

Anggaran Miliaran untuk PDAM

Miliaran dana digelontorkan untuk meningkatkan pelayanan publik, khususnya ketersediaan air bersih di Kota Palu. Setiap tahun, Pemkot Palu menyertakan modal ke PDAM sekitar Rp 1 miliar.

Bahkan, baru-baru ini Pemerintah Kota Palu mendapat bantuan dana hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebanyak Rp5 miliar untuk mendukung pembangunan infrastruktur air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Pemerintah Kota Palu bersama DPRD telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dana hibah tersebut. Namun, masalah ketersediaan air bagi warga Palu tak kunjung selesai.

Ketua DPRD Kota Palu Ikbal Andi Magga mengatakan dana hibah tersebut akan difungsikan untuk membiayai jaringan pipa air bersih ke rumah-rumah penduduk oleh PDAM Kota Palu.

Ikbal mengakui infrastruktur air bersih di Kota Palu masih minim sehingga perlu dukungan dana dalam jumlah besar. Dia mengatakan untuk percepatan pembangunan jaringan air bersih juga diperlukan partisipasi perusahaan swasta karena potensi air yang ada cukup besar, hanya belum mampu dimanfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat kota.

SPAM-PASIGALA

Diketahui, saat ini sedang berlangsung proyek pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala (SPAM-PASIGALA).

Proyek dengan anggaran Rp 849,5 miliar itu mampu menghasilkan 600 liter per detik. Diharapkan proyek itu menjadi solusi krisis air di kota ini, khususnya pada musim kemarau.

Sampai pertengahan tahun proyek telah mencapai 50 % dan ditargetkan selesai pada 2016. SPAM Regional tersebut direncanakan akan dikelola oleh UPT-SPAM Provinsi Sulawesi Tengah dan akan melayani cakupan air bersih masyarakat sebanyak 120.000 jiwa untuk tahap pertama (kota Palu keseluruhan dan sebagian kebutuhan Kabupaten Sigi). Proyek SPAM Pasigala merupakan salah satu dari lima proyek SPAM Regional di Indonesia(ms)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

%d bloggers like this: