BPBD Parmout Abaikan Kebakaran Lahan

PARMOUT-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parmout terkesan mengabaikan peristiwa kebakaran lahan perkebunan warga di Desa Bukit Makmur, Kecamatan Lambunu, yang hingga kini belum juga dapat dipadamkan.

Kepala Desa Bukit Makmur, Wawan Sunartji mengatakan, saat mengetahui telah terjadi kebakaran di desanya, pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada BPBD Kabupaten Parmout untuk meminta bantuan, agar api yang membakar lahan perkebunan warga dapat segera dipadamkan.

Namun, hingga sepekan lebih terjadinya kebakaran kata dia, bantuan dari pihak BPBD Parmout tak kunjung datang. Sehingga, membuat pihaknya melakukan pemadaman api dengan peralatan seadanya yang dimiliki para petani kebun di desa setempat.

“Kalau memang tidak ada tenaga yang datang kesini, minimal kami dipinjamkan alat untuk bisa memadamkan api. Kami sangat membutuhkan bantuan, agar api segera dipadamkan,” ujarnya yang dihubungi Sulteng Post, Kamis (22/10).
Dia menabahkan, berdasarkan analisa dari hasil pantauannya lahan warga yang terbakar kurang lebih 150 hektar.

Tetapi, jika merujuk dari data sementara yang dilaporkan para kelompok tani, ada sekitar 89 hektar lahan perkebunan cengkeh yang telah hangus. Bahkan, kejadian tersebut juga telah membuat satu unit pemukiman warga ikut terbakar.

Selama terjadinya kebakaran didesanya terjadi menurut dia, pihaknya teknis yang datang untuk melihat kejadian tersebut baru pihak Polisi Kehutanan (POLHUT) Provinsi Sulteng. Sementara dari pemerintah daerah setempat, yang baru berkunjung yakni, ketua DPRD Parmout.

“Yang datang saat ini baru POLHUT Provinsi Sulteng, dan kemarin kami juga dikunjungi ketua DPRD Parmout. Tapi kami juga mengharapkan ada bantuan dari instansi terkait,” ujarnya.

Kondisi hingga saat ini kata dia, api diperkebunan warga belum juga dapat dipadamkan dan bahkan masih terus meluas. Warga pemilik kebun didesa setempat masih tetap siaga melakukan penjagaan di lahannya masing-masing, guna mengantisipasi api terus meluas hingga kewilayah lainnya.

“Kami minta dibantu, jangan nanti ada korban jiwa baru diberikan bantuan kepada kami,” tandasnya.
Berdasarkan pantauan media ini, dampak kebakaran lahan perkebunan warga di Kecamatan Lambunu, juga dirasakan oleh warga Kota Parigi. Tak seperti biasanya, udara tercemari asap akibat kebakaran lahan tersebut. Bahkan, hal itu mulai dikeluhkan warga yang mulai tidak nyaman dengan kondisi tersebut(sultengpos)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

%d bloggers like this: