21 Titik Api di Sulteng, Waspada!

PALU-Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah Nahardi meminta masyarakat di daerah setempat agar tidak melakukan tebang bakar dalam mengelola lahan perkebunan pada musim kemarau saat ini.

“Karena tebang bakar ini rentan terjadinya kebakaran. Makanya dilarang membuka lahan dengan cara tebang bakar,” kata Nahardi di Palu, Kamis, menanggapi banyaknya titik kebakaran yang terjadi di Sulawesi Tengah dalam dua pekan terakhir.

Dia mengatakan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah sejak April 2015 telah mengeluarkan larangan tebang bakar untuk persiapan lahan perkebunan.

Nahardi mengatakan berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengantisipasi potensi terjadinya kebakaran hutan apalagi pada musim kemarau kali ini.

Dia mengatakan Dinas Kehutanan telah melakukan berbagai langkah antisipatif terhadap potensi terjadinya kebakaran antara lain sosialisasi kepada masyarakat melalui petugas penyuluh lapangan.

“Bahkan pak Gubernur sendiri sering menyampaikan kepada masyarakat ketika berkunjung ke daerah,” katanya.

Menurut Nahardi, sedikitnya terdapat 21 titik api di Sulawesi Tengah dalam dua pekan terakhir antara lain di Kabupaten Tolitoli, Tojo Unauna, Banggai, Poso dan perbatasan Taman Nasional Lore Lindu.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola meminta kepada jajaran kepolisian agar menindak tegas para pelaku pembakaran hutan dan lahan dengan tujuan perluasan areal perkebunan.

Longki mengatakan penegakan hukum tersebut untuk menimbulkan efek jera kepada pembakar hutan dengan tujuan memperluas areal perkebunan. Apalagi cara-cara tersebut dilarang.

Menurut Longki dari beberapa kasus kebakaran hutan di daerahnya disebabkan beberapa hal antara lain faktor kelalaian manusia yang membuang puntung rokok atau membakar sampah, faktor alamiah seperti gesekan batu dan ulah manusia membakar lahan untuk memperluas areal perkebunan.ANT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

%d bloggers like this: