Tahun Ini, Pertumbuhan Ekonomi Sulteng Meningkat

PALU-Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dibawah kepemimpinan Gubernur Longki Djanggola dan Wakil Gubernur Sudarto, terus menggenjot pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. Beragam kebijakan strategis dan program-program pembangunan yang digalakan, mampu mendongkrak kemajuan perekonomian daerah ini.

Data resmi yang dirilis Bank Indonesia akhir Agustus 2015 menyebutkan, perekonomian Sulteng pada triwulan pertama tahun ini mampu mencapai pertumbuhan dua digit, yakni sebesar 17,76 persen (yoy). Dibanding triwulan sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Sulteng hanya sebesar 9,51 persen (yoy).

Faktor yang mendorong meningkatnya pertumbuhan ekonomi Sulteng adalah meningkatnya kontribusi sektor industri pengolahan seiring dengan beroperasinya industri pengolahan LNG dan smelter.

Pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh masih tingginya realisasi investasi dan masih berlangsungnya proyek konstruksi skala besar seperti pembangunan smelter tahap II dan pabrik pupuk amonia.

Masih berdasarkan data resmi Bank Indonesia, diketahui bahwa realisasi pendapatan daerah lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi belanja daerah. Realisasi pendapatan daerah hingga triwulan pertama tahun 2015 mencapai Rp610,56 miliar atau mencapai 22,06 persen dari total target anggaran 2015 sebesar Rp2.768,26 miliar.

Sedangkan total realisasi belanja daerah mencapai Rp268,45 miliar atau 9,46 persen dari total anggaran yang tersedia sebesar Rp2.837,56 miliar. Peningkatan realisasi pendapatan daerah ditopang oleh pemasukan retribusi daerah yang mengalami peningkatan persentase realisasi, dari 17,66 persen pada triwulan pertama tahun 2014 menjadi 24 persen pada triwulan laporan atau mengalami peningkatan sebesar Rp180,73 juta.

Sementara itu, untuk realisasi belanja APBN di Sulteng lebih tinggi dari realisasi pendapatan APBN. Pada triwulan laporan, jumlah pendapatan APBN mencapai Rp449,67 miliar sedangkan jumlah belanja mencapai Rp606,44 miliar. Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun-tahun sebelumnya, maka realisasi pendapatan mengalami peningkatan yang cukup signifikan sedangkan realisasi belanja juga mengalami peningkatan sesuai dengan trend pada triwulan pertama di tahun-tahun sebelumnya.

Gubernur Longki Djanggola yang ditemui di Palu, Senin (28/9) mengatakan, pencapaian target-target pertumbuhan ekonomi Sulteng saat ini merupakan hasil kerja keras bersama antara pemerintah daerah, pihak swasta, para pelaku usaha, perbankan, serta seluruh elemen masyarakat Sulteng.

“Selaku gubernur, saya sangat berterima kasih dan memberi apresiasi positif atas kinerja pemerintah provinsi, para bupati/walikota dan jajarannya, pihak swasta, para pelaku usaha dan bisnis serta seluruh elemen masyarakat daerah ini. Hasil kerja keras kita bersamalah menjadi kunci utama yang mengantar pertumbuhan ekonomi daerah ini terus maju dan berkembang,” kata Longki Djanggola.

Kinerja Perbankan

Sementara itu, menyangkut kinerja perbankan, data resmi yang dirilis Bank Indonesia menyebutkan bahwa kinerja perbankan di daerah ini pada triwulan laporan masih mengalami pertumbuhan positif. Hal ini ditandai oleh meningkatnya volume usaha, kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Pada triwulan pertama tahun 2015, total aset perbankan di Sulawesi Tengah tercatat sebesar Rp24,55 triliun atau meningkat sebesar14,72 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya sebesar 13,6 persen (yoy). Masih tumbuhnya aset perbankan dipengaruhi oleh meningkatnya kegiatan penghimpunan dana kepada masyarakat dan kegiatan penyaluran kredit.

Nominal transaksi uang tunai di Sulawesi Tengah pada triwulan laporan mengalami penurunan di sisi outflow sedangkan nominal transaksi di sisi inflow mengalami peningkatan jika dibanding triwulan sebelumnya. Sementara secara non tunai, peredaran uang pada triwulan pertama tahun ini meningkat untuk nominal kliring dan RTGS. Sementara peredaran cek atau BG kosong mengalami peningkatan di sisi nominal dan di sisi jumlah warkat.

Sektor Ketenagakerjaan

Kondisi ketenagakerjaan di Sulawesi Tengah secara umum mengalami peningkatan dibandingkan semester sebelumnya atau pada periode Agustus 2014. Jumlah angkatan kerja pada Februari 2015 tercatat sebanyak 1,43 juta orang, dengan jumlah angkatan kerja yang telah bekerja mencapai 1,38 juta orang.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat menjadi 70,21 persen dari posisi sebelumnya yang mencapai 66,76 persen. Jumlah penganggur pada Februari 2015 mencapai 42.608 orang atau berkurang 6.781 orang jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2014 sebanyak 49.389 orang. Kenaikan jumlah angkatan kerja yang disertai dengan penurunan jumlah pengangguran menyebabkan terjadinya penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 3,68 persen pada Agustus 2014 menjadi 2,99 persen pada periode Februari 2015.

Bank Indonesia memprediksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah masih akan tumbuh meningkat pada triwulan kedua tahun 2015. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada periode sebelumnya.

Perekonomian Sulawesi Tengah diperkirakan tumbuh pada kisaran 16,5persen-17,5 persen (yoy). Sementara secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah di tahun 2015 diperkirakan mencapai 14,40 persen – 15,40 persen (yoy).

“Kami sangat optimis bahwa pertumbuhan investasi dan ekonomi di Sulawesi Tengah akan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya. Lapangan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat akan terus terbuka seiring dengan pertumbuhan investasi dan perekonomian daerah yang terus kita tingkatkan,” ujar Longki Djanggola.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

%d bloggers like this: