Buol – Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Buol, terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan hewan kurban, sebagai antisipasi beredarnya daging yang terkontaminasi oleh penyakit hewan dan berbahaya bagi kesehatan warga. Pemeriksaan kesehatan dilakukan menjelang perayaan kurban atau perayaan Idul Adha.
Demikian, diungkapkan Kepala Seksi kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat Peterimer (Keswan dan Kesmas Peterimer) Dispertanak Buol, Tendriwari Muktar, belum lama ini di kantornya. Tendriwari menuturkan, dalam hal pemantauan hewan kurban sudah merupakan agenda tetap yang rutin dilakukan. Pola pemantau dengan cara mendatangai langsung lokasi tempat-tempat pemotongan hewan kurban.
“Sebelasan kecamatan kita selalu ada pengawasan hewan kurban dan setiap tahun dilakukan termasuk tahun ini. Pengawasannya, setiap kecamatan kita ada petugas teknis dibantu petugas dari Dinas satu kecamatan tiga orang,” terang Tendriwari, didampingi Kabid Peternakan.
Dijelaskannya, pemantauan hewan kurban tidak saja sebelum penyembelihan akan tetapi pada saat hewan telah disembeli juga akan dilakukan pemeriksaan terhadap daging hewan. Tendriwari menegaskan, pemeriksaan dan pemantauan hewan kurban yang dilakukan oleh para medik di lokasi sejauh ini tidak ditemukan adanya penyakit yang menimpah hewan qurban di daerah itu.
“Pemeriksaan dan pemantauan hewan kurban ini kita lakukan untuk mengetahui apakah hewan tersebut layak atau tidak dijadikan sebagai hewan kurban sehingga layak konsumsi,” jelasnya.
Lanjut Tendriwari, bila kemudian pada daging hewan yang telah di potong ada ditemukan bermasalah maka bagian bermasalah tersebut disarankan dihilang agar tidak dikonsumsi.
“Misalkan kalau ada daging yang memiliki penyakit minimal setengah dari daging yang bermasalah itu di buang setengah, masih bisa diambil itu sudah sesuai standar layak konsumsi, tapi sejauh ini tidak ada kita temukan kasus seperti itu,” kata Tendriwira.
Lebih lanjut Tendriwira berharap, kepada masyarakat utamanya yang akan mengkonsumsi hewan ternak agar selektif dalam memilih daging yang akan dikonsumsi. Dirinya menambahkan, pemeriksaan dan pematauan tidak saja dari segi kesehatan saja akan tetapi terhadap perlakuan hewan yang akan di potong juga menjadi fokus pengawasan petugas medik.
“Insya Allah masyarakat sudah memahami kriteria-kriteria hewan yang akan dipotong termasuk yang kami awasi perlakuan pada hewan, kesejateraan hewan diperhatikan, sapi dipotong sesuai dengan syariat Islam,” tutup Tendriwari mengakhiri penjelasannya.(MS)