Agar Teluk Tomini Tak Dilupakan Pasca-Sail

SEPERTI apapun bentuknya, menjadi titik terpenting pada pelaksanaan Sail Indonesia sebagai ajang pelayaran paling bergengsi merupakan harapan besar bagi setiap daerah di Indonesia.

Ajang Sail yang telah menjadi agenda rutin tahunan itu ibarat promosi yang diharapkan meninggalkan jejak kesejahteraan terus-menerus bagi masyarakatnya.

Maka Tomini yang menawarkan lokasi defile di lahan seluas 23 hektare di Pantai Pangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, juga bersolek saat menjadi tuan rumah acara Sail dan berharap suatu saat akan semakin dikenal sebagai destinasi wisata favorit.

Masyarakat di wilayah itu tidak ingin dilupakan ketika sauh tidak lagi ditambatkan di dermaga pantainya. Mereka justru ingin semakin sering dikunjungi dan semakin populer sebagai daerah wisata yang menarik.

Mengingat sebelumnya lahan-lahan telah diratakan dengan tanah untuk ditata bahkan sebuah bukit di depan pantai itu juga dibuldoser demi tersedianya areal datar sekitar dua hektare dan jalan raya turun naik.

Semua dilakukan untuk menyambut Sail Tomini 2015. Namun hal itu menurut Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu tidaklah akan sia-sia.

“Ini semua akan menjadi aset pariwisata dan ekonomi daerah di masa mendatang setelah Sail Tomini ini selesai digelar,” kata Bupati.

Dana puluhan miliar pun telah digelontorkan untuk membangun lokasi puncak acara Sail Tomini 2015.

Bahkan bisa dikatakan perjuangan pemerintah dan masyarakat Sulteng untuk menjadi penyelenggara Sail Indonesia ke-7 dengan nama Sail Tomini sudah dimulai sejak 2011.

Namun akankah perjuangan itu berakhir ketika panggung-panggung dibongkar, tarub dilipat, dan layar diturunkan seiring rampungnya Sail Tomini 2015? Ketika masyarakatnya justru berharap wisatawan bertambah, ekonomi kreatif tumbuh, investasi naik, lapangan kerja terbuka, pendapatan masyarakat meningkat setelah sail ini.

Sejumlah atraksi pada acara puncak Sail Tomini, Sabtu (19/9/2015). (Foto : Metrosulawesi/Eddy)

Tindak Lanjut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri berkomentar perlu ada tindak lanjut setelah Sail Tomini 2015 resmi ditutup.

Menurut Jokowi, harus ada kesinambungan kegiatan setelah acara berlangsung.

“Setelah acara ini ada tindak lanjut, bukan kegiatan yang hanya sekali dalam setahun dan setelah itu senyap,” ujar Presiden.

Presiden juga mengingatkan betapa pentingnya menyiapkan suatu kegiatan besar, sekelas Sail Tomini 2015 dengan baik dan dipersiapkan secara detail.

Bahkan Presiden meminta persiapan yang dilakukan bukan hanya dua-tiga bulan, tapi sebaiknya satu atau dua tahun sebelumnya, termasuk menyiapkan pengisi acaranya, seperti penari dan pemilihan desain kostum yang akan digunakan.

Presiden kemudian menegaskan acara Sail Tomini 2015 harus terus berlanjut dengan kegiatan-kegiatan lain yang mampu mempromosikan pariwisata daerah setempat.

“Entah tiap minggu, tiap bulan, harus ada program berkelanjutan, bukan sekali kita datang kemudian senyap, tidak ada kegiatan berkelanjutan,” ucap Jokowi.

Apalagi Teluk Tomini merupakan teluk terbesar di Indonesia yang berada di garis khatulistiwa dengan luas sekitar 59.500 kilometer persegi.

Teluk ini merupakan bagian dari segitiga terumbu karang dunia (Coral Triangle) dan Taman Nasional Laut Kepulauan Togean dengan garis pantai 2.400,46 kilometer dan 50 persennya berada di Provinsi Sulawesi Tengah. (ant/zal)

Janji Kemenpar dan Kementerian Koperasi

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah berjanji mengawal Parigi Moutong pasca-Sail Tomini 2015 agar menjadi destinasi favorit wisatawan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya bahkan menyatakan segera menjadikan Teluk Tomini sebagai salah satu destinasi andalan alternatif di luar Bali untuk dipromosikan baik bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

“Apalagi tahun-tahun ke depan kami fokus untuk semakin mengoptimalkan wisata berbasis bahari,” katanya.

Pihaknya menekankan pentingnya mendistribusikan wisatawan agar tidak sekadar terpusat di Bali dan Pulau Jawa melainkan juga ke wilayah timur Indonesia termasuk Sulawesi Tengah.

Pasca Sail Tomini 2015, Arief bertekad lebih gencar mempromosikan Parigi Moutong dan sekitarnya agar tidak senyap setelah acara itu berakhir.

Senada dijanjikan Kementerian Koperasi dan UKM yang bertekad akan terus mendampingi UMKM di wilayah itu agar semakin prima melayani pengunjung yang ingin melancong.

Sejumlah atraksi pada acara puncak Sail Tomini, Sabtu (19/9/2015). (Foto : Metrosulawesi/Eddy)

Sebelumnya, menjelang Sail Tomini 2015, kementerian itu membekali para pelaku UMKM kuliner di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dengan pelatihan salah satunya soal teknik pengemasan yang baik.

“Pelaku UMKM kuliner yang kami latih sekitar 30 orang, mereka memproduksi makanan olahan khas Parimo,” kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso BS.

Pihaknya melihat sangat penting untuk membekali para pelaku UMKM kuliner dengan keterampilan tersebut agar daya saing masyarakat Parimo dan Sulteng secara umum kian meningkat.

“Jadi diharapkan dengan adanya pelatihan khususnya packaging akan memberi nilai tambah bagi produk produk UMKM lokal di Parimo,” katanya.

Kementerian Koperasi dan UKM sendiri memberikan pelatihan ini sebagai bentuk sinergitas program dalam rangka mendukung dan menyukseskan Sail Toimini yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Namun ke depan kementerian itu berjanji tidak akan melepaskan pendampingan bagi UMKM di wilayah tersebut agar Tomini tidak dilupakan pasca-sail tingkat internasional Sail Tomini 2015 yang telah berakhir. (ant/zal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

%d bloggers like this: