Kepsek SD 1 Lakatan, Tepis Lakukan Pungli Seragam Murid

SULTENG POST– Tudingan Pungutan Liar (Pungli) senilai Rp90 ribu untuk pembelian seragam batik terhadap 41 murid penerima beasiswa miskin di SD 1 Desa Lakatan Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli, ditepis pihak sekolah di SD setempat.

“Selaku kepala sekolah, saya tidak pernah menerapkan pungutan kepada murid penerima beasiswa miskin. Bantuan yang mereka terima itu bukan langsung dari sekolah, tetapi melalui rekening masing-masing sebesar Rp450 ribu,” kata Kepsek Mariati Daedullah kepada wartawan, Kamis (10/9/2015).

Dia menjelaskan, dari 110 murid yang tercatat di sekolah yang dipimpinnya, sebanyak 41 orang yang telah menerima dana bantuan beasiswa dari kementrian terkait berdasarkan usulan sekolah ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

“Mereka yang mendapatkan bantuan beasiswa itu adalah murid kategori miskin yang mempunyai Kartu Perlindungan Sosial. Yang tidak punya kartu tersebut, tidak diusulkan untuk memperoleh batuan,” tuturnya.

Menurutnya, bantuan beasiswa kepada murid yang memiliki kartu perlindungan sosial, ketika dilakukan pungutan menjadi hal yang tidak wajar, terkecuali untuk kepentingan pembelian seragam untuk kepentingan murid di sekolah.

“Saya sudah mewanti-wanti jangan ada pungutan, terkecuali untuk pembelian seragam batik,” katanya.
Dia mengaku, penggunaan seragam batik untuk murid di SD itu menjadi hal yang terpenting dilaksanakan, sehingga belum lama ini pihak sekolah telah didatangi oleh penyedia yang dapat menyediakan seragam batik, namun karena dana yang terkumpul dari setoran para murid belum mencukupi hanya sekira Rp1.200 ribu, pembelian seragam itu terpaksa dibatalkan.

“Pihak penyedia tidak mau menerima uang muka kalau hanya Rp1.200 ribu, dia maunya lunas, bahkan saya selaku Kepsek disuruh menanggung dulu,” katanya.

Dibatalkannya pembelian seragam batik untuk 110 murid di sekolah ini, diakuinya memunculkan keluhan ditingkat orang tua para murid.

“Karena pembelian seragam batik batal dilakukan, kami pihak sekolah menyarankan kepada orang tua murid untuk langsung membeli di toko sadar. Memang sebelumnya harga yang ditawarkan dari penyedia kepada sekolah hanya Rp85 ribu satu pasang, kalau beli langsung cukup mahal,” katanya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

%d bloggers like this: