Dinas Peternakan Sulit Penuhi Target PAD

SULTENG POST- Kepala Dinas Peternakan Banggai Zulkarnain Mang mengatakan, target pendapatan yang dibebankan pada instansinya berkisar Rp350 juta sulit untuk dicapai. Meski demikian, ia berupaya untuk menggenjot PAD, walaupun tidak mencapai 100 persen.

Upaya tersebut akan dilakukan dengan memanfaatkan sejumlah potensi yang selama ini belum tergarap. Diantaranya dengan mengambil pendapatan dari hasil pemotongan hewan yang dilakukan bukan di rumah pemotongan hewan (RPH).

Apalagi, potensi itu banyak disejumlah wilayah kecamatan.

“Kita akan garap pendapatan dari hasil pemotongan hewan yang bukan di RPH. Karena memang selama ini potensi itu tidak tergarap. Hal ini kami lakukan guna menggenjot pendapatan,” katanya.

Sejak dihilangkanya Perda kewenangan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Peternakan untuk mengambil pendapatan dari lalulintas hewan, Dinas Peternakan otomatis tinggal mengandalkan pendapatan dari RPH. Sementara dalam hitungan, pendapatan yang dihasilkan dari RPH diperkirakan hanya bisa mencapai Rp120 juta.

Hal itu kata dia, yang membuat pihaknya berupaya mencari solusi dengan memanfaatkan sejumlah potensi yang telah diatur dalam perbup. Salah satunya yaitu mengambil pendapatan darihasil pemotongan hewan yang tidak melalui RPH.

“Jika di RPH satu kali pemotongan dibebankan Rp60 ribu, maka pemotongan hewan tidak melalui RPH dibebani Rp20 ribu per ekor,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

%d bloggers like this: