Infrastruktur Buruk, Warga Enggan ke Nokilalaki

Palu, – Anggota DPRD Sulawesi Tengah Muhamad Maskur mengatakan, buruknya infrastruktur jalan menyebabkan warga yang ingin masuk ke Kecamatan Nokilalaki, Kabupaten Sigi membuat warga berpikir seratus kali jika hendak kewilayah itu.

“Telinga kami sudah tebal jika mendengarkan pernyataan seperti itu. Ya begitulah fakta dan kondisi di daerah kami, di wilayah Kecamatan Nokilalaki ini,” kata Maskur menirukan, warga Desa Kamarora, Senin (10/8).

Akibat inftrastruktur jalan,kata dia, wilayah ini seolah terisolasi dari hiruk pikuk dunia luar. Pasalnya, dua jalur masuk, dari Desa Rahmat dan Tongoa, semua rusak jalannya. Sehingga bagi warga di luar ke Nokilalaki jika hendak ke sini, akan berpikir matang-matang dulu jika ingin ke daerah itu.

Sementara itu, Hasbi warga Desa Nokilolaki mengatakan, tahun ini warga sedikit lega karena jalan Desa Ereka akan diperbaiki.

“Kami sedikit merasa lega karena info yang kami dengar bahwa jalur masuk jalan lingkar dari Desa Rahmat sudah akan diperbaiki lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2015,’’katanya.

“Komitmen itu awalnya disahuti oleh anggota DPR-RI bapak Ahmad Ali saat melakukan reses di kantor Kecamatan Nokilalaki bulan Februari 2015,” ungkapnya menambahkan, pihaknya tinggal menunggu kapan program itu direalisasikan.

Selain itu, masyarakat di lima desa Kecamatan Nokilalaki mendesak kepada Pemda agar memprogramkan pembangunan jembatan Sungai Sopu. Khususnya bagi warga di Desa Kamarora A, B dan Kadidia. Sebab, dengan melalui jalur Sungai Sopu ini akan memperpendek jarak sekitar 7-8 km menuju jalan trans Palu-Napu.

“Selama ini warga memanfaatkan jalur penyebrangan ini dengan membangun jembatan secara swadaya,” ungkapnya.

Itupun hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Di musim kemarau seperti saat ini, aman dilalui karena debet air kecil. Tapi kata dia, saat musim hujan, tidak bisa dilewati karena air sungai tidak bersahabat dan berbahaya.

Setiap hari, anak-anak sekolah, SD, SMP dan SMA lebih memilih jalur penyebrangan ini untuk pergi sekolah di Tongoa. Namun, kalau musim hujan maka terpaksa anak-anak harus menempuh perjalanan 10 km. Akses distribusi ekonomi dan barang-barang ke pasar pun juga sangat dekat jika lewat jalur penyeberangan sungai Sopu ini.

“Oleh karena itu, melalui kesempatan ini kami berharap agar Pemda dapat menyahuti keinginan kami karena manfaatnya akan sangat besar jika usulan kami ini direalisasikan, tegas perwakilan warga di lima desa Kecamatan Nokilalaki,” katanya.(ms)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

%d bloggers like this: