POSO – Ratusan rumah warga yang tinggal di Enam Desa ,Tiga Kecamatan
Pamona di Poso Provinsi Sulawesi Tengah terendam Banjir luapan air danau
Poso setinggi satu meter. Selain rumah, puluhan hektar sawah warga siap
panen juga ikut tersapu banjir yang diakibatkan oleh jebolnya tanggul
Danau Poso yang meluap sejak Jumat (8/5/15) lalu.
Tingginya curah hujan dalam sepekan terakhir mengakibatkan ratusan rumah
warga yang tinggal di Desa Bancea,Desa Tokilo Kecamatan Pamona Selatan,
Desa Taipa, Desa Tindoli Kecamatan Pamona Barat serta Desa Tonusu,Desa
Leboni Kecamatan Pamona Puselemba hingga hari ini Minggu (10/5/15) masih
terendam banjir.
Di Desa Taipa ketinggian mencapai 1,5 meter dan 30 keluarga yang rumahnya
dimasuki air terpaksa harus mengungsi ke Desa tetangga untuk menghindari
luapan air yang lebih tinggi.
Selain ratusan rumah warga ,puluhan hektar sawah petani siap panen juga
ikut terendam sehingga terancam gagal panen.banjir luapan danau poso ini
terhitung paling besar sejak 10 tahun terakhir yang diakibatkan oleh curah
hujan disertai oleh ombak membuat jebol tanggul sepanjang pesisir danau
Poso dan meluap masuk ke pemukiman warga setempat.
Menurut Amos, warga Buyumpondoli, selain didesanya Desa Soe, Leboni, Taipa,
Kecamatan Pamona Puselemba saat ini sebagian warga saat ini melakukan panen
padi terpaksa harus menggunakan perahu. Ini dilakukan karena warga takut
air akan meluap lebih tinggi. Ratusan hektar sawah yang ada didesa-desa
pesisir danau Poso terendam banjir hingga mencapai 1 meter.
“Ikan-ikan kami yang ada dikeramba hilang karena air sudah melebihi tinggi
keramba yang juga rusak,” ujar Amos.
Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah Kabupaten (BPBD) Poso sejak Sabtu
kemarin sudah terjun ke sejumlah lokasi banjir untuk mendata warga serta
memberikan bantuan sembako. Dari total 104 rumah warga yang terendam
diantaranya Desa Bancea 15 rumah, Desa Tokilo 16 rumah, Desa Taipa 22
rumah, Desa Tindoli 13 rumah, Desa Tonusu 18 rumah, Desa Leboni 20 rumah
dan sekitar 40 hektar sawah.
Hingga saat ini warga yang mengungsi masih bertahan di tempat-tempat
pengungsian di desa tetangga. belum ada keterangan resmi dari Pemda terkait
jumlah kerugian dan korban jiwa akibat banjir luapan Danau Poso tersebut.
(kabarselebes)