oleh: Muh. Masykur M. *)
DESA Powelua Kec. Banawa Tengah Kab. Donggala dikenal sebagai salah satu sumber penghasil air bersih. Hampir seluruh kebutuhan air bersih di wilayah Kec. Banawa dan Banawa Tengah dipasok melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kab. Donggala dari Desa Powelua .
Sebagai daerah sumber penghasil air, mau tak mau posisi geografis Powelua memiliki nilai strategis, selain karena berfungsi sebagai urat nadi kehidupan, warga di Powelua juga berperan dalam menyuplai hasil pertanian, seperti rica, durian, coklat, dll, termasuk tanaman nilam yang lagi trend dikembangkan. Bertani adalah sumber pekerjaan dan penghidupan utama bagi warga Powelua.
Dipimpin oleh seorang Kepala Desa, bernama Bangamputi (27). Ia termasuk salah satu kepala desa termuda di Kab. Donggala. Di hadapan kami, ia bertutur prihal bagaimana mengatur dan mengelola jalannya roda pemerintahan desa yang dibagi dalam empat dusun, soal pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Tidak tanggung-tanggung kabinet pemeritahannya seluruhnya diisi oleh pemuda.
Salah satu strategi untuk memberdayakan pemuda didesanya adalah dengan menempatkan mereka dalam jajaran struktur pemerintahan sebagai KAUR (kepala urusan pemerintahan).
“Daripada menganggur lebih baik saya berikan peran untuk bekerja bantu urus desa. Selain itu, ada seorang pemuda yatim piatu, mau lanjut sekolah tapi tidak bisa karena tidak punya biaya, maka lebih baik saya panggil bantu sebagai KAUR “, ujarnya.
Dari penuturan panjang lebar itu, ada yang ironi terjadi di desa ini. Hingga kini hanya ada dua orang warga desa Powelua yang sanggup melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi. Keduanya kuliah di Universitas Tadulako. Satu kuliah di Fakultas Hukum dan satunya lagi di Fakultas Ekonomi. Salah satu yang kuliah itu dibiayai oleh orang tuanya dari hasil mengayuh becak di Palu, tegas Kades muda itu dengan penuh semangat.
Data sementara jumlah penduduk Desa Powelua sebanyak 401 Kepala Keluarga dan sekitar 1.780 jiwa. Terdapat dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan satu Sekolah Menengah Pertama ( SMP Negeri). Jaringan instalasi tiang listrik terpancang di sepanjang desa tapi 75 persen rumah tangga belum menikmati fasilitas penerangan.
“Seandainya kami ditanya, bagaimana dengan pendidikan di sini maka sudah pasti semua orang tua, dimana pun itu, pasti mencita-citakan anaknya dapat sekolah tinggi-tinggi. Termasuk anak-anak kami juga mau sekolah bahkan sampai kuliah. Tapi mau bagaimana lagi, faktor biaya jadi penyebab semuanya. Sehingga jadi petani sebagai pilihan utama. Bantu orang tua urus kebun”, keluh Kades muda ini.
Realitas sosial itu bertolak belakang dengan posisi strategis geografi Desa Powelua sebagai wilayah penyuplai sumber kehidupan di wilayah Kab. Donggala dengan karakter alamnya subur. Idealnya, realitas sosial itu berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan warga di dataran tinggi Kec. Banawa Tengah tersebut.
Kepada pemerintah daerah, kami mendesakkan pembangunan jalan menuju kantong produksi, perbaikan jalan utama desa agar memudahkan akses ke kota serta pembangunan jembatan penghubung antar dusun yang putus akibat banjir. Sebagaimana tertuang dalam dokumen hasil Musrenbangdes.
Desakan itu tidak berlebihan dikarenakan beberapa kali Desa Powelua menerima penghargaan dari pemerintah daerah terkait ketaatan sebagai warga negara yang baik dalam hal penyetoran pungutan hasil pembayaran wajib pajak.
Ya, hitung-hitung sebagai imbal balik. negara dalam memenuhi tanggungjawab kepada warganya. Sebab, sejatinya jantung republik ini adanya di desa-desa