BKKBN Sebar Media Sosialisasi ke RS

Palu – Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program Keluarga Berencana (KB), BKKBN Sulteng gencar melakukan sosialisasi media luar ruang ke beberapa rumah sakit di Kota Palu.

Kasubid Advokasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) BKKBN, La Ode Dia mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sebar sosialisasi media luar ruang pada empat rumah sakit dan enam puskesmas yang tersebar di Kota .

“Untuk saat ini kami memilih beberapa rumah sakit dalam kota dulu, karena alat sosialisasi kami masih terbatas. Yang sudah terpasang poster dan alat sosialisasi lainnya saat ini di Rumah Sakit Wirabuana, Puskesmas Kawatuna, Rumah Sakit Undata, dan Rumah Sakit Bhayangkara,” katanya beberapa waktu lalu.

Kata dia, tiap tahun pihaknya intens melakukan program sosialisasi media luar ruang ke berbagai rumah sakit dan puskesmas yang tersebar di Sulawesi Tengah.

“Pengadaan media sosialisasi yang saat ini kami lakukan adalah pengadaan dari BKKBN Pusat. Kami juga melakukan pengadaan media sosialisasi luar ruang seperti poster dan lainnya yang kami slaurkan ke BKKBN kabupaten kota,” katanya.

“Semua kabupaten kami salurkan media sosialisasi luar ruang melalui lembaga yang menangani program KB di kabupaten diantaranya Lembaga Pemberdayaan Perhimpunan KB dan Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan,” tambahnya.

Menurutnya, sosialisasi yang gencar dilakukan pihaknya telah berdampak kepada pelaksanaan KB di Sulawesi Tengah.

“Dari survei demografi terbaru untuk Sulawesi Tengah jumlah anak dalam tia keluarga masih rata-rata 3-4 anak. Tapi untuk Kota Palu rata 2-3 jumlah anak pada tiap keluarga. Jadi kesadaran masyarakat Kota Palu untuk punya keluarga kecil sudah bagus,” katanya.

La Ode mengungkapkan pihaknya juga memiliki program sosialisasi yang sasarannya adalah remaja usia sekolah yang tujuannya mencegah penyebaran HIV/Aids.

“Ada program di BKKBN namanya program Generasi Berencana (GENRE). Sasaran program ini adalah remaja usia sekolah dan mahasiswa. Program ini menanamkan sejak dini kepada remaja agar terhindar dari tiga masalah yaitu sex bebas, penyalahgunaan narkotika dan terhindar dari resiko HIV/Aids,” katanya.

“Untuk menopang program tersebut, tiap sekolah kami bentuk Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja. PIK Remaja yang agak bagus sekarang itu di MAN 2. Kalau di kampus namanya PIK Mahasiswa, ini sudah ada di Untad, IAIN, Unismuh dan Unisa. Program ini sejak 2010 sudah berjalan,” tambahnya.

La Ode berharap dengan sosialisasi yang dilakukan pihaknya dapat merubah paradigma masyarakat terkait program-program BKKBN.

“BKKBN selama ini orang mengira hanya berkaitan dengan kondom, pil KB, dan membatasi kelahiran. Padahal BKKBN itu programnya luas dan tidak membatasi kelahiran tapi kami itu merencanakan kehamilan serta merencanakan kelahiran,” katanya.MS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

%d bloggers like this: